Entri Populer

Thursday, December 30, 2010

Dalam nostalgia film : di hutan di dalam bioskop

Kecintaan pada film telah membawa saya melewati fase kehidupan.  Kalau seorang Cameron Crowe mengakui bahwa di titik-titik terpenting hidupnya ia selalu ingat persis musik apa yang menjadi pengiring emosi di latar belakangnya, bagi saya film menjadi hal yang sama. They're the post-its of my memories.

Tentu saja, saya tidak akan pernah ingat musik apa yang menemani saya di saat saya lahir, tapi memiliki orang tua yang mencintai film, saya cukup merasa beruntung masa kecil saya dikenalkan pada tempat yang menjadi tempat hiburan, pelarian, pengumpul imajinasi dan oase sekaligus. Tempat itu adalah bioskop.

Menghabiskan masa kecil di Denpasar, Bali, saya selalu diajak bapak dan ibu melihat film terbaru yang sedang ditayangkan di salah satu dari 5 bioskop di sana. Sejak awal dikenalkan pada bacaan dan buku dongeng, terutama yang berbahasa inggris, film animasi menjadi langkah berikut bagi pendidikan dini saya. Dan film pertama yang saya ingat saya tonton adalah The Jungle Book. Tepatnya, di Indra Theatre di Denpasar, saya bersama ibu dan bapak menonton film produksi Walt Disney ini.




Kenangan menonton film ini samar, tapi saya ingat sekali pembukaan film yang waktu itu terkesan membosankan. Saya ingat meringkuk takut ketika Kaa sang ular matanya menyala-nyala. Saya ingat Balloo dan Mowgli berjoget-joget dengan melodi lincah... Dan yang paling tak terlupakan : saya ingat adegan akhir di mana Shere-Khan sang harimau terperangkap dan berlari-lari di hutan penuh api.  Imaji api menyala-nyala mengurung Shere-Khan selamanya tertanam di benak bocah kecil yang di dalam kegelapan teater terpaku matanya ke layar lebar.



My movirginity is gone in that jungle (bad pun ? yeah)

Setelah film itu saya masih memiliki The Jungle Book dalam berbagai versi.  Di pertengahan tahun 80'an paling tidak bapak membelikan dua buah video beta. Lalu saat Laser Disc menjamur, film itu termasuk kepingan laser yang saya beli dengan uang sendiri. Dan saat DVD ? Paling tidak tiga kopi saya membelinya.

Ribuan film telah saya tonton dan ratusan animasi saya nikmati setelah siang di bioskop itu... Tapi saya tidak akan pernah melupakan Mowgli, Baloo dan Shere-Khan yang berlari, bernyanyi, berburu, bercanda... dan singkatnya menaruh bibit kecintaan pertama saya pada film.

Catatan khusus : Walt Disney... The best uncle a family can have. 

No comments:

Post a Comment